Izinkan saya bertanya sebagai pembuka artikel ini:
“Siapa atau apa yang menjadi tanggung jawab seorang CEO atau Presiden Direktur?”
“Siapa atau apa yang menjadi tanggung jawab seorang kepala sekolah?”
Menurut kita, siapa atau apa yang menjadi tanggung jawab mereka? Berhubung saya kurang memahami konteks organisasi perusahaan, jadi saya akan membahas konteks sekolah. Namun, ide yang serupa dapat digunakan untuk berbagai bentuk organisasi.
Jika kita melihat struktur organisasi sekolah pada umumnya, kita akan menemukan bahwa kepala sekolah secara langsung membawahi tata usaha dan wakil kepala sekolah. Baru kemudian, ada koordinator guru Bimbingan Konseling (BK) dan guru, dan staf lainnya, baru terakhir adalah murid.
Di masa kini, di mana prestasi murid menjadi sangat penting, mungkin banyak dari kita yang akan menjawab bahwa kepala sekolah tentunya bertanggungjawab atas peserta didik dan prestasi mereka. Akibatnya, kepala sekolah dituntut untuk melakukan apapun demi meningkatkan prestasi peserta didik.
Setujukah Anda?
Saya tidak. Berdasarkan pengalaman pribadi, hasil riset yang saya lakukan dan baca, dan buku yang saya baca, semua menuju pada satu hal yang sama: kepala sekolah TIDAK bertanggungjawab atas prestasi peserta didik, minimal tidak secara langsung.
Kepala sekolah bertanggungjawab secara langsung untuk menciptakan lingkungan, atmosfer, kultur, iklim sekolah sehingga murid dapat belajar dengan baik dan pada akhirnya berprestasi optimal. Dalam arti lain, kepala sekolah bertanggungjawab secara langsung untuk menolong para wakil kepala sekolah untuk dapat menjadi tangan kanan kepala sekolah dalam memimpin para guru.
Lalu siapa yang bertanggungjawab atas para guru? Wakil kepala sekolah. Mereka menjadi orang-orang yang dipimpin kepala sekolah secara langsung dan dalam kesehariannya diharapkan memimpin para guru untuk dapat mendidik dan mengajar dengan optimal dan bersama dengan para guru menciptakan lingkungan kerja dan belajar yang kondusif dan positif.
Lalu, siapa yang bertanggungjawab langsung atas para peserta didik? Guru mata pelajaran dan guru kelas. Guru yang secara langsung bertanggungjawab memelihara relasi positif dengan para peserta didik, mendidik, dan membantu mereka menemukan potensi terbaik mereka, yang pada akhirnya terefleksikan pada hasil prestasi mereka.
Tidak ada kepala sekolah yang bertanggungjawab secara langsung atas para peserta didik dan prestasinya. Tidak dalam praktik, tidak juga dalam teori kepemimpinan juga. Kalau kita berhasil membuat rantai kepemimpinan ini berjalan dengan baik dan benar, niscaya setiap sekolah bisa berjalan dengan optimal. Kalau setiap pemimpin menjalankan porsi tugas dan tanggung jawabnya masing-masing dalam rantai kepemimpinan, setiap organisasi akan berjalan dengan baik.
Percayakah kita?