“Kalau saya sudah tidak ada di organisasi ini, apakah saya akan dirindukan?”
“Kalau saya sudah tidak ada di organisasi ini, apakah saya meninggalkan warisan berharga untuk dilanjutkan?”
“Kalau saya sudah meninggal, apakah orang akan merindukan keberadaan saya?”
Pernahkah kita mempertanyakan hal-hal serupa? Apa yang akan Anda tinggalkan ketika Anda sudah tidak ada lagi, di tempat Anda bekerja, keluarga, atau bahkan di dunia ini? Apakah orang akan mengingat kebaikan yang kita lakukan dan segala karya kita, atau justru mereka akan mengingat bahwa kita mengesalkan, menyebalkan, dan mereka bersyukur bahwa kita tidak ada lagi?
Tentunya, kita berharap bahwa mereka mengingat kita sebagai orang yang baik. Saya rasa, ada baiknya kita bisa secara spesifik memikirkan hal ini. Apa yang kita harapkan untuk orang ingat tentang siapa kita?
- Bahwa saya seorang yang sabar
- Bahwa saya seorang yang murah hati
- Bahwa saya seorang pendengar yang baik
- Bahwa saya pemimpin yang baik
- Bahwa saya kepala keluarga yang bisa diandalkan
- Bahwa saya pribadi inspiratif
- Bahwa saya dapat dipercaya
- Bahwa saya …
- Bahwa saya …
- Bahwa saya …
- Bahwa saya …
Pikirkan, dan isilah sendiri titik-titik tersebut. Kemudian, lakukanlah apa yang bisa kita lakukan agar kita memiliki karakter seperti yang kita harapkan tersebut. Jika ingin lebih baik, tetapkan strategi khusus sebagai cara untuk mengasah diri kita.
Contoh:
Target : saya ingin menjadi seorang yang murah hati
Strategi :
- Menolong setiap orang yang meminta tolong, tanpa pamrih
- Menanyakan apa yang bisa kita bantu dari orang di sekitar kita
- Memberikan bantuan moral dan materi ketika ada kesempatan (misalnya, saat bencana banjir atau lainnya)
Jadi.. apa warisan Anda?