Your Strength, Your Weakness

Pernahkah kita mendengar perkataan “Your strength is your weakness”? Apa maksudnya ya?

Kita sering diminta untuk mendaftarkan dan mengembangkan kekuatan kita. Contohnya:

  • Sabar
  • Kreatif, banyak ide
  • Pemberani
  • Inisiatif
  • Introvert

Tentunya ada banyak hal lain lagi yang bisa kita daftarkan. Menariknya, kekuatan dan kelemahan nampak bertolakbelakang, tetapi mereka seperti sisi koin yang tak terpisahkan.

Contohnya begini:

  • Jika kita adalah seseorang yang sangat sabar, kita bisa menjadi orang yang terlalu toleran dan kurang peka terhadap sesuatu yang perlu diubah, dan kita bisa jadi terlalu lambat.
  • Jika kita sangat kreatif dan banyak memberikan ide, kita bisa saja adalah seseorang yang berantakan dan tidak terstruktur dan sistematis.
  • Jika kita seorang pemberani, kita juga bisa kurang memerhatikan keadaan sekitar
  • Jika kita seorang yang inisiatif, kita juga kurang mendukung orang lain untuk proaktif.
  • Jika kita seorang introvert, kita bisa lebih enggan bersosialisasi dengan mereka yang sulit memahami ke-introvert-an kita.

Menurut saya, terpenting adalah ketika kita peka dan menyadari hal ini, kekuatan dan kelemahan kita. Mengapa? Karena penting bagi kita juga untuk mencapai sesuatu bersama-sama. Kita tidak bisa hebat sendirian, namun bersama kita bisa melengkapi dan mencapai sesuatu lebih baik.

Misalnya, seseorang yang cenderung analitis dan rasional melengkapi seseorang yang cenderung intuitif. Seseorang yang cenderung kreatif akan melengkapi seseorang yang terstuktur. Seseorang yang cenderung mudah berbelas kasih akan melengkapi seseorang yang cenderung cuek. Seorang pemimpin akan melengkapi seorang manajer. Seseorang yang fokus bekerja melihat ke depan akan melengkapi seseorang yang fokus bekerja untuk saat ini.

Mari kita menyadari hal ini, dan merenungkannya: apa daftar kekuatan yang juga menjadi kelemahan kita? Bagaimana kita memanfaatkan dan mengembangkannya?