Beberapa waktu yang lalu, saya menulis tentang pentingnya berdiam. Saat saya menulis artikel hari ini, saya sedang “berdiam” dan berhenti sejenak dari bekerja dengan menikmati momen bulan madu bersama istri. Di saat yang sama, seharusnya saya sudah masuk kerja di sekolah yang baru. Rasanya gelisah, karena selama ini saya hampir tidak pernah melewatkan hari kerja. Jadi, hal ini menggelisahkan bagi saya.
Di satu sisi, saya senang karena bisa melewatkan masa pacarana berdua dengan istri di bulan madu. Namun, di sisi lain saya gelisah karena melewatkan momen induction guru baru dan persiapan untuk mengajar di tahun ajaran yang baru.
Di sini, saya belajar betapa pentingnya menikmati momen penting bersama orang terkasih. Bagi kita yang bekerja dan mungkin menjadi tulang punggung keluarga, jadwal kita mungkin sangat padat dan sulit bagi kita untuk meluangkan waktu bagi mereka yang kita kasihi dan mungkin menantikan kita. Anak, pacar, suami, istri, orang tua, sahabat, atau siapapun. Bekerja memang baik adanya, tetapi sekali lagi, berdiam untuk menikmati dan merenungkan kehidupan menjadi bagian penting jadi perjalanan hidup kita.
Betapapun suksesnya kita dalam hidup ini, adalah terlebih penting bagi kita untuk menjaga keseimbangan dalam hidup. Waktu tidak akan kembali, orang-orang yang meninggal tidak hidup kembali, orang-orang yang kita kasihi terus bertambah tua. Uang bisa selalu dicari, kesuksesan tidak terkait materi, sebaliknya kesuksesan adalah bagian dari perasaan dan perjalanan kita.
Hari ini, jika kita terlalu sibuk dengan segala pekerjaan kita, renungkanlah.. pulanglah.. temuilah mereka yang kita kasihi. Nikmatilah waktu bersama mereka, karena mungkin besok tidak datang lagi.