“Jalanin aja dulu.“ Nampak tidak asing di telinga kita, khususnya bagi pasangan ya? Ketika bingung dengan status pacaran atau Hubungan Tanpa Status (HTS), salah satu bisa saja menyatakan itu, “Jalanin aja dulu ya.” Juga ketika kita ada perubahan tertentu di komunitas atau lingkungan kerja kita, sang atasan/pimpinan bisa mengatakan hal serupa, “Jalanin aja dulu. Nanti kita evaluasi.”
Lalu, apakah hal ini berarti baik atau tidak ya? Keduanya bisa saja tepat, saya pikir, tergantung konteks dan cara pandang kita.
Di satu sisi, ketika kita menjalankannya terlebih dahulu, itu berarti ada perasaan tidak ada atau kurangnya kejelasan dan komitmen. Bayangkan saja (jika kita belum pernah merasakannya) ketika kita sebagai staf, ada perubahan signifikan di kantor, tetapi diminta menjalankannya terlebih dahulu. Pada umumnya, ini juga berarti tidak adanya arahan yang 100% jelas, atau kalaupun ada, kita tidak benar-benar merasa yakin dan jelas dengan apa yang seharusnya dilakukan. Bahkan, dalam sebagian kasus, pernyataan ini bisa digunakan untuk mengakali/mensiasati kurang lengkap atau ajegnya suatu sistem.
Di sisi lain, hal ini juga berarti positif. Ketika semua sudah disiapkan dengan baik, tentunya eksekusi tetaplah penting, dan tentunya hal baru atau perubahan yang baru akan dijalankan tidak pernah benar-benar 100% jelas betapapun seringnya kita melakukan persiapan. Pasti ada jurang ketidakjelasan itu, dan kita harus terjun di lapangan dan melihat apa yang perlu dilakukan.
“Jalanin aja dulu” juga bisa berarti menikmati dan memaknai proses yang ada, daripada terlalu fokus pada mencapai hasil maksimal. Hal terpenting dari perspektif ini adalah dengan terus melakukan evaluasi berkala. Dengan demikian, walau mungkin nampak terkesan kurang jelas atau kurang komitmen, sebenarnya kita berkomitmen pada visi atau mimpi di depan sana.
Mungkin ada juga perspektif lain yang belum terpikirkan oleh saya saat ini. Namun, menarik bukan bagaimana suatu pernyataan dari pimpinan kita bisa mempunyai berbagai arti.
Jalan tengahnya, menurut saya, jangan sembarangan menjalankannya tanpa ada kejelasan dari awal, seperti dalam hal relasi dengan pasangan. Masa iya kita mau digantungin oleh pasangan kita sendiri? Masa iya kita mau digantungin tanpa kejelasan oleh tempat kita bekerja? Sebisa mungkin buat kepastian dan meyakinkan kejelasan dari awal dan eksekusi dengan “jalanin aja dulu” untuk memaknai dan mengevaluasi prosesnya dengan mata tertuju pada visi atau tujuan di depan.
Yuk, jalanin aja dulu.