Be so good they can’t ignore you

Pada suatu waktu, saya bergumul dengan pekerjaan saya. Saya merasa bahwa di tempat saya bekerja, tidak ada jenjang kariernya. Paling mentok, saya menjadi koordinator. Tidak bisa jadi wakil kepala sekolah (karena tidak ada posisi tersebut), dan rasanya hampir tidak mungkin menjadi kepala sekolah karena selama ini kepala sekolahnya adalah orang asing (expatriate).

Dalam pergumulan itu, saya menceritakan hal ini kepada dosen S2 saya waktu itu, dan satu pernyataan ini yang saya ingat darinya, “Be so good they can’t ignore you.” Jadilah begitu hebat, begitu cerdas, begitu berkualitas sehingga mau tidak mau orang akan memerhatikan kita dan mengandalkan kita, dan tidak bisa mengabaikan kita. Dulu, saya pikir ini hanya nasihat orang tua semata yang agaknya saya abaikan. Walau nasihatnya terasa baik, namun saya agaknya tenggelam dalam pergumulan saya waktu itu.

Di saat saya menulis artikel ini, sekitar 1 tahun setelahnya, saya baru lebih memaknainya. Di manapun kita berada, pada dasarnya kita adalah permata. Mungkin kita belum terasah dengan benar, tetapi kita punya potensi besar. Lingkungan tidak seharusnya menentukan nasib kita sepenuhnya. Tantangan pasti ada, dan bisa saja “menghambat” perjalanan karier dan karya kita. Namun, jangan menyerah. Kita bisa terus berkembang sebaik mungkin dan mencapai setinggi mungkin puncak yang ada. Kalau saat ini kita tidak dianggap karena kita kurang bisa menunjukkan potensi dan kualitas kita yang terbaik, jangan berhenti. Terus belajar dan memperbaiki diri.

Di sisi lain, perjuangan ini menuntut kerendahatian, kepercayaan diri, dan keberanian. Jika kita tidak rendah hati, kita akan merasa minder dan akhirnya bisa kehilangan kepercayaan diri. Tantangan pasti membuat kita takut, sampai pada tingkat tertentu. Namun, kita harus memperjuangkannya. Jalani perlahan, namun pasti. Kembangkan kekuatan dan potensi kita semaksimal mungkin, sesuai dengan jalannya. Cepat atau lambat, kita akan mencapai titik di mana orang akan memerhatikan kualitas kita (walau itu tentunya bukan tujuan utama kita).

Bagi kita yang mempunyai pergumulan yang sama dengan saya pada waktu itu. Bagi kita yang memperjuangkan karier dan posisi yang nampaknya mustahil diraih. Bagi kita yang sedang memperjuangkan startup bisnis tetapi tidak menemukan investor. Bagi kita yang berada pada kondisi yang membutuhkan “perhatian” orang terhadap kemampuan dan kualitas kita, bersabarlah, dan terus berjuang untuk bertumbuh. Suatu hari.. percayalah.. hari itu akan datang.