Terima kasih!

Masa sekolah saya tidak pernah benar-benar menginspirasi. Segala hal yang saya jalani dan alami di sekolah terasa biasa saja. Tidak ada guru yang begitu “hebat” dan menginspirasi, tidak ada pengalaman spesifik yang berarti dalam hal pengalaman bersama atau karena guru tertentu. Namun, setelah saya berprofesi sebagai seorang guru, justru saya melihat ada satu guru saya yang mana saya bekerja bersamanya, yang menginspirasi.

Siapakah guru tersebut? Beliau adalah guru matematika di SMPK Tirtamarta – BPK Penabur, guru saya pada tahun 2002-2003, yang kemudian menjadi rekan kerja dan menjadi kepala sekolah saya. Mengapa beliau menjadi pribadi guru yang menginspirasi bagi saya? Karena setiap usahanya menunjukkan betapa semangat dan setianya beliau menjadi seorang guru. Beliau selalu memberikan usaha terbaiknya untuk mendidik para muridnya. Bukan hanya persoalan akademik, melainkan hal-hal “remeh” bagi kebanyakan guru lain seperti kesehatan dan makanan muridnya pun ia perhatikan. Bahkan hingga saat ini, saya belum pernah lagi bertemu seorang guru yang memerhatikan murid sampai ke apa yang mereka makan.

Ketika beliau menjadi kepala sekolah, walau sebenarnya beliau tidak menyukainya, beliau tetap berusaha yang terbaik dan bekerja lebih dari apa yang diminta. Beliau menetapkan standar yang tinggi untuk melayani dan mendidik murid-muridnya. Beliau selalu berusaha bukan hanya mengajar materi, tetapi mendidik para murid agar berkarakter Kristiani (sesuai dengan apa yang ia harapkan, berhubung sekolahnya juga merupakan sekolah Kristen).

Mengapa hal tersebut menginspirasi bagi saya? Saya sendiri seorang guru, dan melalui sosok beliau ini saya belajar betapa seorang guru seharusnya rela bekerja extra mile dan menginspirasi para muridnya dengan memperlakukan mereka sebagai manusia seutuhnya. Apa yang beliau lakukan menjadi salah satu pegangan saya dalam mendidik anak-anak murid saya sampai saat ini.

Jika kita, sebagai orang Indonesia, diajukan pertanyaan, “Siapakah guru yang paling Anda ingat dan mengapa?”, apakah jawab kita?Image result for what teachers make

Sebagian dari kita mungkin akan dapat dengan cepat mengingat dan menjawabnya. “Pak Ari,” “Ibu Susi,” atau sejumlah nama lainnya dapat dengan mudah disebutkan, dengan berbagai alasan personalnya, misalnya:

  • “Dulu saya sangat bandel, dan Bu Susi adalah guru yang paling sabar dalam menghadapi saya dan tidak pernah menghakimi saya.”
  • “Pak Ari adalah guru yang hebat. Beliau bukan guru paling pintar di sekolah dulu, tetapi beliau sangat terbuka untuk mau belajar, bahkan dari setiap muridnya. Ia selalu merangkul kami dan mau belajar bersama dengan kami. Jadi kami tidak merasa digurui.”

Di hari ini, kita memeringati Hari Guru Indonesia. Di hari ini, mari paling tidak kita coba merenungkan pertanyaan saya tadi. Siapa guru yang paling kita ingat dan mengapa? Apakah guru tersebut diingat karena hal baik atau buruk yang dilakukannya? Seberapa jauh mereka menginspirasi kita untuk bertumbuh menjadi siapa diri kita saat ini?

Lebih penting lagi, bukan hanya kita mengingat apa yang mereka lakukan bagi kita. Pernahkah kita datang kembali kepada mereka dan berterimakasih atas jasa mereka? Pernahkah kita mengucapsyukur dan memasukkan mereka dalam doa pribadi kita? Pernahkah kita melakukan sesuatu bagi mereka atas rasa terima kasih kita?

Biarlah pertanyaan ini kiranya mengganggu hati dan pikiran kita di hari ini.

Selamat hari guru Indonesia, majulah terus pendidikan Indonesia!

Related image

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s