Di masa kini, kita dapat melihat menjamurnya program-program sekolah, khususnya PAUD, TK, dan SD, yang menawarkan pembelajaran yang menyenangkan, atau “fun learning”. Istilah ini menjadi istilah yang sering kita dengar di dunia pendidikan, khususnya apabila kita adalah orang tua atau bekerja di institusi pendidikan.
Apa sih sebenarnya maksud dari fun learning itu? Pada proses pendidikan, institusi yang menawarkan fun learning berarti menawarkan metode belajar yang menyenangkan. Cara yang paling umum adalah menggabungkan permainan dengan belajar. Belajar materi atau keterampilan tertentu melalui kegiatan bermain yang tentunya menyenangkan, dan melaluinya pesan atau materi atau keterampilan diharapkan dapat sampai pada peserta didik dengan lebih baik.
Beberapa kali saya merenungkan istilah ini, dan ada kalanya saya tergelitik dengan istilah ini. Fun learning. Setuju, bahwa pembelajaran harus “dibuat” menyenangkan, karena selama ini proses pembelajaran di sekolah tidak dikondisikan sedemikian rupa untuk menjadi menyenangkan bagi para peserta didik. Di sisi lain, saya berpikir, “bukankah belajar itu sendiri merupakan sesuatu yang menyenangkan?”
Istilah dan program-program “fun learning”, menurut saya, dapat memberi kesan yang salah (misleading) bahwa belajar adalah sesuatu yang pada dasarnya tidak menyenangkan, tetapi dapat dibuat menyenangkan. Ada benarnya, tetapi juga berbahaya menurut saya. Seolah, belajar itu harus melalui metode yang menyenangkan, baru kita dapat belajar dengan baik.
Saya pikir tidaklah demikian. Bagi saya pribadi, belajar itu sendiri seharusnya adalah kegiatan yang menyenangkan. Mengapa? Karena kita dapat memelajari hal baru dan menjadi lebih pintar dan terampil dari sebelumnya. Metode yang menyenangkan ditujukan untuk memacu otak kita untuk mampu menerima dan mengingat informasi yang masuk dengan lebih baik. Seperti apa yang dikatakan Jim Kwik, “information combined with emotion becomes a long-term memory.”
Selama ini, belajar menjadi masalah karena praktik pendidikan di sekolah memodelkan belajar sebagai sesuatu hal yang menyulitkan, menyebalkan, tidak menyenangkan. Belajar harus dites. Belajar harus menghafal. Belajar tidak dengan pemahaman. Akibatnya, pandangan kita tentang belajar menjadi buruk. Padahal, seharusnya tidak demikian.
Saat ini, dunia sedang berubah di mana pendidikan secara khusus didesain agar lebih fokus mengubah cara pandang kita mengenai belajar. Bahwa belajar memang menyenangkan, bahkan tanpa bermain atau melalui metode menyenangkan khusus sekalipun, asal didesain, dibawakan, dan dijalani dengan pendekatan yang tepat dan dengan tujuan yang tepat.
Belajar merupakan kegiatan menyenangkan ketika otak kita dipacu dan ditantang untuk berpikir dan mendapatkan pengetahuan baru. Belajar menjadi sesuatu yang membosankan dan menyebalkan ketika kita dipaksa untuk menghafal informasi semata. Apakah itu berarti metodenya harus bermain? Tidak juga. Harus metode menyenangkan? Tidak juga, atau lebih tepatnya relatif. Paling tidak, kita perlu menyadari bahwa metode yang satu mungkin menyenangkan bagi seseorang tapi tidak bagi yang lain. Ketika kita menyadari bahwa belajar adalah sesuatu yang menyenangkan, itu sendiri dapat mengubah banyak hal.