Mau ikut?

Herman menerima kiriman e-mail dari salah satu pimpinan di tempat ia bekerja. Isinya, seluruh karyawan diminta untuk memberikan review mengenai tempat kerjanya melalui salah satu media sosial. Dalam salah satu bagian di e-mail tersebut, dikatakan bahwa setiap karyawan diminta untuk memberikan review bintang 5 sebagai bentuk loyalitas. Dan hal ini dilakukan untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap brand tempat kerja tersebut.

Kalau Anda ada di posisi Herman, apa yang akan Anda lakukan?

Kesalahan banyak pimpinan adalah bahwa mereka memaksakan pengikutnya, atau bawahannya (dalam perusahaan atau tempat kerja) untuk mengikuti, percaya, dan setia. Terlebih, di era saat ini di mana masyarakat semakin cerdas dan kritis.

Di masa lalu, mungkin kita rela untuk menurut kepada pimpinan, walau mereka salah dan menjengkelkan. Kita merasa takut kalau melawan. Struktur yang ada lebih terasa hirarki dan rasanya kita tak mampu berbuat apa-apa dan harus mengikuti walau tidak mau.

Namun, saat ini kita hidup di zaman yang berbeda. Kita lebih diizinkan menyuarakan pendapat kita. Kita lebih diberikan kebebasan berpendapat, mengambil keputusan, dan menentukan pilihan. Orang-orang yang masih memimpin dengan cara lama tidak akan dapat bertahan.

Secara naluriah, kita mengikuti pemimpin karena memang kita mau mengikutinya, dan ketika kita tidak merasa sevisi dan memiliki nilai (values) yang sama atau sejalan, kita akan cenderung tidak mempercayai dan memilih jalan yang berbeda. Terlebih lagi, ketika mereka yang mengklaim bahwa diri mereka pemimpin tidak sungguh-sungguh melakukan apa yang harusnya mereka lakukan sebagai pemimpin.

Sekali lagi, rasa percaya dan loyalitas tidak bisa dibeli dan dipaksakaan. Keduanya adalah suatu perasaan. Sama seperti kita tidak dapat memaksakan cinta seseorang bagi kita. Itu adalah hasil hal-hal kecil.

Mulai sekarang, mari berubah. Mari belajar menjadi pemimpin yang menginspirasi, yang mau menyatakan kepedulian yang tulus kepada orang-orang di sekitar kita. Dengan demikian, kita menjadi pemimpin yang melayani. Dengan demikian, kita menumbuhkan rasa percaya dan loyalitas di dalam komunitas. Mereka ikut karena mau, bukan karena harus.