Apa visimu?

Untuk apa kita kerja saat ini? Mengapa kita melakukan apa yang kita lakukan saat ini? Apa cita-citamu nanti? Mau jadi apa nanti 5-10 tahun lagi?

Pertanyaan-pertanyaan semacam itu, pada masa kini, rasanya bukanlah pertanyaan-pertanyaan baru. Pertanyaan-pertanyaan yang kerap kali diminta untuk ditanyakan kepada diri sendiri maupun orang lain, terlebih anak didik kita.

Mengapa pertanyaan-pertanyaan itu menjadi penting untuk ditanyakan?

Baik secara langsung maupun tidak, mereka berkaitan dengan visi dan misi hidup kita. Bukan hanya organisasi atau perusahaan yang bisa punya visi dan misi, tetapi kita sebagai pribadi pun juga. Kalau tidak, buat apa kita hidup? Untuk apa kita mengerjakan hal yang kita kerjakan hari ini?

Visi dan misi hidup kita tentunya berbeda-beda, tetapi bisa berkaitan. Semakin bertambah umur, hendaknya kita semakin mengetahu dan mengenal diri kita sendiri dan menemukan apa visi hidup kita. Jauh lebih baik lagi, jika kita dapat menuliskannya. Mengapa? Semakin jelas visi dan misi kita, semakin mudah kita mengambil keputusan dalam hidup. Khususnya, tentang karir atau pekerjaan kita, tetapi juga dalam setiap aspek kehidupan kita.

Misalnya, saya sendiri. Saya percaya bahwa saya hidup saat ini untuk menginspirasi sebanyak mungkin orang untuk menikmati belajar dan mencapai potensi terbaik mereka untuk kemudian juga dapat menginspirasi orang lain juga, sehingga bersama kita dapat mengubah dunia. Saya mendambakan bahwa ada dunia di suatu masa di mana anak-anak bangun pagi merasa semangat dan senang pergi ke sekolah, menikmati pembelajaran, merasa aman dan terinspirasi, dan pulang ke rumah pada akhirnya merasa puas.

Dulu, saya tidak bisa memformulasikan visi dan misi saya seperti yang saya tuliskan di atas. Sekarang pun, saya tidak merasa itu sempurna. Namun, saya mengusahakannya. Dengan melakukan hal itu, saya jadi lebih mempunyai kesadaran akan apa yang saya lakukan, sehingga setiap hal yang saya lakukan harus sejalan dengannya. Kalau ada hal yang tidak sesuai, terpaksa saya tinggalkan walau itu menyenangkan sekalipun.

Dampaknya apa? Ketika saya bekerja, itu menjadi landasan dan visi saya di sekolah. Saya mengajar dan mendidik anak murid bukan semata karena pekerjaan wajib, tetapi karena saya rindu melihat mereka senang belajar dan bertumbuh jadi pribadi-pribadi inspiratif. Saya rela melakukan pekerjaan extra mile demi melihat visi saya terwujud.

Jadi, apa visimu? Temukanlah dalam diri kita. Kalau kita tidak bisa menuliskannya, carilah visi orang lain yang kita merasa terinspirasi olehnya. Jadikanlah visi mereka visi kita.

Selamat berjuang.