Seorang Ibu berada dalam kondisi sakit kritis. Ia menderita kanker dan berdasarkan analisa dokter, dalam kurun waktu 1 bulan ia akan meninggal. Ketika ia mendengar vonis tersebut, ia bergumam, “Tuhan, tidak bolehkah aku mendapatkan sedikit waktu lagi? Beri aku 5 tahun paling tidak.. Atau 2 tahun.. Atau paling tidak 1 tahun saja.”
Apakah mungkin Ibu itu mendapatkan waktu sedikit lagi, tambahan seperti yang ia harapkan? Siapa yang tahu? Bisa jadi ia mendapatkan 1 hari tambahan, atau 1 minggu, atau 1 bulan, 1 tahun, atau 10 tahun, atau malah lebih cepat kembali ke Tuhan.
Kita tidak mengetahui sepenuhnya masa dan waktu keberadaan kita di dunia. Maka itu kita perlu menjalani hidup kita sebaik-baiknya. Maka itu juga muncul istilah YOLO, You Only Live Once. Orang-orang yang berpedoman pada prinsip YOLO seringkali memilih untuk menikmati hidup sebaik-baiknya. Travelling, berlibur, dan makan enak adalah salah tiga dari antaranya.
Menurut saya, ada yg keliru dengan cara pikir itu. Kita tidak hidup hanya sekali, dalam arti kita tidak hidup hanya sehari atau sesingkat itu. Kita hidup setiap hari, sampai waktu kita harus kembali ke Sang Pencipta. Dalam pemikiran ini, kita bisa menjalani hidup sebaik-baiknya.
Justru karena ini kita harus hidup sebaik-baiknya memanfaatkan waktu kita untuk hal baik dan berguna. Lihat kondisi di sekitar kita. Apa yang diperlukan? Apa masalah di sekitar kita yang bisa kita bantu selesaikan? Apa hal positif yang bisa kita lakukan untuk orang di sekitar kita?
Hidup memang hanya sekali, dan bahkan kita tidak bisa meminta tambahan waktu untuk hidup. Bisa jadi kita meninggal hari ini, dan kita merasa belum melakukan banyak hal yang kita inginkan.
Karena itu, pertanyaannya, “Apa yang mau kita lakukan hari ini yang bisa bermakna dan bermanfaat bagi orang di sekitar kita?”
Dan pada malam hari nanti, refleksikan perjalanan hari ini dengan harapan bahwa kita hidup di esok hari, dan tanyakan diri sendiri, “Apa yang sudah saya lakukan hari ini yang bisa berdampak positif sekecil apapun itu? Apakah hidup ini yang saya inginkan?”